Oleh : Hartono
(TransIndonesia Sumenep)
TROL – HM, salah satu pengusaha sukses asal Sumenep yang menekuni usaha tembakau kini merajai produksi rokok lokal di kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Keuletan dan kerja cerdasnya, HM, kini memproduksi rokok tersebut sudah tembus di pasar bebas meskipun ada yang mengatakan pada kemasan rokok tersebut sebagian tanpa pita cukai melekat.
Dari hasil usahanya itu, HM, mengembangkan usaha lain seperti resto, Boutik, yang bersebelahan dengan rumah mewahnya yang di kabarkan diatasnamakan anaknya yaitu AR, yang terletak di jalan raya dr Cipto di kota Sumenep.
HM, juga disebut sebagai pemilik sejumlah SPBU yang berada di jalan Trunojoyo desa Kolor dan SPBU di desa Pamolokan, kini dikabarkan lagi sebagai pemilik SPBU yang ada di desa Paberasan.
Gurita bisnisnya kini menjadi pundi rupiah bagi sang milyarder. Tembakau dan produk tembakau yang ia tekuni kini melahirkan rokok – rokok dengan berbagai nama kemasan. Pangsanya pun bukan sekedar mengandalkan pasaran lokal. Terbukti beberapa nama kemasan rokoknya beredar di banyak kabupaten dan propinsi, termasuk Jakarta.
Tetap pada cita rasa yang memenuhi selera konsumen dan strategi pemasaran yang handal, terpenuhinya sasaran produksi berakhir pada stabilitas pasokan/pemasaran.
Tak hanya pasar konvensional, rokok yang ia produksi-pun telah memasuki pasar dengan sistim online. Di berbagai platform media sosial yaitu jual beli online dengan mudah ditemukan di pasaran.
Tak ayal deretan bisnis HM menghantarkanya menjadi milyarder, asetnya pun diperkirakan ratusan milyar, seperti koleksi mobil mewah, rumah mewah, yang berada di kabupaten Sumenep, belum lagi yang ada di luar kota seperti Malang dan Surabaya.
Belum lagi Mesin linting rokok milik HM yang terletak di dusun Angsanah I, desa Lenteng Barat,kecamatan Lenteng, dan di desa Ganding kecamatan Ganding yang harganya milyaran rupiah.
Aset itu pun akan lebih besar jika ditambah bangunan gudang atas nama anaknya AR yang berada di desa Ganding di kecamatan Ganding.
Gudang yang berdiri diatas tanah yang luas dikelola oleh AR itu, diyakini akan menambah jumlah kekayaan HM.
Beberapa nama kemasan rokok yang di produksi HM dan anaknya AR itu di antaranya merk Gico, Dubai, Albaik Mentol, Albaik, Fantastic Mild, Fantastic clik Merah, Milde 20, Milde Bold, Rebel .
Dilihat dari nama-nama kemasan rokok dan pemasaran yang luas dipastikan kebutuhan bahan baku yaitu tembakau sangat tinggi. Hal ini tentunya sangat menguntungkan petani Sumenep dan sekitarnya. Keuntungan dimaksud adalah harga daun tembakau yang tetap stabil, minimal tidak pernah akan turun harga. Diketahui produk daun tembakau asal Sumenep terkenal sejak lama.
Melihat banyaknya nama kemasan rokok dan pabrik – pabrik rokok dan gudang yang didirikan HM, sudah tentu menyerap tenaga kerja dan bisa meningkatkan Pendapatan Hasil Daerah (PAD) Sumenep,dengan catatan semuanya legal.
Tak bisa dipungkiri Selama ini HM turut membantu Pemkab Sumenep dalam mengurangi angka pengangguran.
Namun sayangnya HM, tak begitu memikirkan terhadap regulasi meskipun dari beberapa usahanya itu dianggap menabrak aturan.
Dan yang lebih penting banyak rokok di produksi di Sumenep mestinya dana bagi hasil pun akan semakin besar,namun melihat DBHCHT dari kementerian keuangan belum menunjukan kenaikan yang signifikan .Bahkan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang diterima Pemkab Sumenep terus menurun.