foto : ilustrasi/tribunjatim.com
TROL, Nganjuk – Warga desa Sugihwaras, kecamatan Prambon, Nganjuk, Jawa Timur, berinisial S (53) menjadi korban penusukan.
Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Nganjuk, Ajun Komisaris Polisi AKP Supriyanto mengungkap, penusukan terjadi korban mengikuti shalat berjemaah di Masjid Daruss’a’in, Minggu (1/10), seperti dikutip Tribun Jatim dari Kompas.com
Korban diduga ditusuk oleh pelaku berinisial PN (34), warga setempat saat menunaikan ibadah shalat Isya.Akibatnya, S mengalami luka tusuk di bagian perut.
Sedangkan PN langsung melarikan diri.
Menurut Supri, sapaan akrab Supriyanto, kasus tersebut saat ini tengah diselidiki aparat kepolisian.
“Itu masih lidik,” jelas Supri saat dikonfirmasi Kompas.com dikutip Tribun Jatim, Senin (2/10).
Supri menuturkan, insiden ini bermula saat korban menunaikan ibadah shalat Isya berjemaah di Masjid Daruss’a’in, Minggu (1/10).
Saat itu korban berada di barisan saf kedua sebelah kiri.
Namun baru rakaat pertama, tiba-tiba korban ditusuk oleh PN menggunakan pisau dapur dan mengenai perut bagian kiri.
“Kronologinya tiba-tiba orang yang salat itu (korban) langsung ditusuk, (pelaku) terus kabur,” sebut Supri. Korban pun mengalami luka tusuk di bagian perut dan dilarikan ke RS Ahmad Dahlan Kediri.
Beberapa waktu yang lalu, seorang wanita di Nganjuk juga tewas secara misterius.
Jasadnya ditemukan di sungai dengan kondisi bersimbah darah.
Pihak kepolisian mendapati kondisi mencurigakan berupa lebam pada lengan tangan wanita berinisial RHS (25) warga Sidoharjo, Tanjunganom, Nganjuk, yang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Surabaya atau aliran Sungai Brantas, kawasan Jalan Gunungsari, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, Kamis (21/9/2023).
Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya, AKP I Made Sutanaya mengatakan, luka lebam tersebut terdapat pada lengan kiri tangan korban.
Selain itu, didapati juga kondisi pakaian yang dikenakan korban pada bagian lengan kiri, dalam keadaan sobek.
Temuan tersebut diperoleh dari hasil visum luar yang dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya bersama anggota unit Reskrim Polsek Wonokromo Polrestabes Surabaya, terhadap jasad korban yang ditemukan sekitar pukul 12.27 WIB.
Sebelumnya, jasad korban ditemukan oleh petugas Tim SAR Gabungan setelah melakukan penyisiran sejauh 300 m ke arah utara dari titik awal dikabarkan hilang.
Kendati demikian, pihaknya masih menunggu hasil lengkap visum yang dilakukan oleh Tim Inafis Polrestabes Surabaya setelah jasad dievakuasi ke Kamar Mayar RSUD dr Soetomo Surabaya.
“Baju ada yang sobek. Lengan kiri. Lebam dari Tim Inafis lengan kiri lebam, dan baju robek,” ujarnya saat ditemui awak media di lokasi, Kamis (21/9).
AKP I Made Sutanaya menerangkan, pihaknya sempat memperoleh informasi bahwa korban RHS sempat bersama seorang teman laki-laki berada di pinggiran sungai tersebut semalam sebelumnya.
Ia menduga, sosok laki-laki tersebut merupakan pasangan dari RHS, sebagaimana keterangan awal yang diperoleh dari anggota keluarga RHS.
Bahwa RHS belakangan ini, sekitar sejak setahun lalu, menjalin hubungan asmara dengan sosok laki-laki dari berinisial GL (26) warga Pule, Jatikalen, Nganjuk.
“Dari pihak keluarga katanya sudah pacaran selama setahun ini,” katanya.
Sempat muncul dugaan, GL juga turut tenggelam di sungai tersebut bersama pasangannya, RHS.
Namun AKP I Made Sutanaya menyadari dugaan tersebut, terbilang liar.
Apalagi sejauh proses penyelidikan atas insiden ini, dirinya belum menemukan saksi primer yang mengetahui pasti keberadaan keduanya di pinggir sungai tersebut, hingga kronologi secara lengkap sampai tercebur ke dalam sungai.
Oleh karena itu, ia tetap akan berkoordinasi dengan Tim SAR untuk melakukan mekanisme pencarian sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ada.
Artinya, pihaknya tetap menghendaki Tim SAR Gabungan melakukan pencarian penyisiran untuk menemukan sosok GL, yang ada kemungkinan turut tenggelam di sungai tersebut.
“Tapi yang laki-laki ini atas nama GL entah itu ikut dengan nyebur ke sungai atau tidak, kita belum tahu. Kami masih dilakukan penyelidikan lebih lanjut,” pungkasnya.
Dalam proses penyelidikan insiden tersebut, Polsek Wonokromo telah mengamankan sejumlah barang bukti, diantaranya motor Honda Vario bernopol AG-2939-US, dua ponsel masing-masing milik RHS dan GL yang tersimpan dalam sebuah tas.
Sementara itu, Kabid Darlog Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Buyung Hidayat mengatakan, pihaknya tetap memaksimalkan proses pencarian terhadap korban sesuai dengan hasil koordinasi dengan pihak kepolisian.
“Tetap kami maksimalkan pencarian. Seperti biasa standar 3 hari. Kami buka posko pencarian orang tenggelam,” ujar Buyung Hidayat.
Sebelumnya, dua orang dikabarkan hilang diduga tenggelam di sungai Surabaya atau aliran sungai Brantas, kawasan jalan Gunungsari, Sawunggaling, Wonokromo, Surabaya, Kamis (21/9) siang.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya mengerahkan tujuh orang personel dan sebuah perahu karet untuk mencari dua orang tersebut.
Buyung Hidayat mengatakan, pihaknya memperoleh informasi adanya indikasi dua orang hilang berdasarkan data yang dihimpun oleh anggota Polsek Wonokromo.
Didapati adanya sebuah motor yang terparkir di bahu jalan dekat bibir sungai tersebut, beserta barang bukti dua helm, sejak Rabu (20/9) malam.
Namun, belum ada saksi sama sekali yang mengaku mengetahui pasti keberadaan dua orang tersebut. Termasuk kronologi tenggelamnya mereka di sungai tersebut.
“Yang jelas, kami dapat informasi dari rekan Polsek Wonokromo. Bahwa ada motor di jalan Gunungsari di pinggir jalan tepi sungai, mulai semalam. Sehingga kami ikut bantu sama-sama, beberapa kemungkinan,” ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Kamis (21/9).
Lanjut Buyung Hidayat, pihaknya telah mengerahkan sebuah tim pencarian berjumlah tujuh orang menggunakan sebuah perahu karet bermotor untuk melakukan penyisiran.
Proses penyisiran tersebut dilakukan dalam jangkauan radius satu kilometer ke arah kawasan sungai yang masuk ke wilayah Kelurahan Jagir, hingga ke wilayah Kecamatan Karang Pilang.
“Personel tujuh orang, perahu karet satu. Kami bergantian menyisir mulai dari titik lokasi motor ditinggal tadi. Sampai radius sekitar 1 km ke arah Jagir atau ke arah Karang Pilang,” pungkasnya.(*)
*sumber:tribunjatim.com