TROL, Sumenep – Kebijakan pemotongan gaji Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep sebesar 2,5 persen untuk Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menuai sorotan tajam dari DPRD setempat.
Anggota Komisi I DPRD Sumenep, Hairul Anwar, menilai langkah pemotongan ini terlalu terburu-buru dan terkesan sepihak karena minim sosialisasi kepada para ASN yang terdampak.
“Seharusnya ini disosialisasikan secara utuh. Untuk apa uang ini, pengelolaannya seperti apa, apakah transparan dan akuntabel atau tidak. Jangan tiba-tiba dipotong,” ujar Hairul dalam keterangannya kepada media (14/6).
Menurutnya, kebijakan semacam ini dapat memicu keresahan di kalangan ASN, terlebih bagi mereka yang bergaji kecil dan masih memiliki tanggungan pinjaman atau kebutuhan rumah tangga lainnya.
“Coba pikirkan ASN yang baru, yang gajinya di bawah 3 juta. Sudah harus menyisihkan untuk keluarga, utang bank, sekarang dipotong lagi. Ini tidak adil. Gaji mereka itu seringkali tidak utuh,” imbuhnya.
Hairul meminta agar Baznas dan Pemkab menunjukkan kepekaan sosial dalam mengambil kebijakan semacam ini.
Ia menegaskan, penting untuk melihat kondisi riil ASN, termasuk siapa saja yang masih minus dan siapa yang memang mampu menyisihkan.
“Asas keadilan harus ditegakkan. Bagi ASN golongan III ke bawah, uang 2,5 persen itu sangat berarti,” tandasnya.
Karena itu, ia mendesak agar Baznas meninjau ulang kebijakan tersebut demi menghindari gejolak sosial di kemudian hari.
Sementara itu, Wakil Ketua Baznas Sumenep, Sugeng Haryadi, menegaskan bahwa pemotongan ini dilakukan atas dasar instruksi dari Presiden dan melalui mekanisme surat kuasa.
“ASN yang bersedia, gajinya otomatis terpotong. Tapi kalau tidak bersedia, tidak akan dipotong. Ini tentang kepedulian dan nilai ibadah,” ujarnya.
Sugeng juga mengajak ASN agar ikut serta membantu masyarakat kurang mampu dengan menyisihkan sebagian dari penghasilannya.
Namun demikian, polemik ini memunculkan pertanyaan besar: Apakah pemotongan sukarela ini sudah dijalankan secara transparan dan adil?
(hartono)